Pendidikan Karakter Bangsa Untuk Indonesia
Memperoleh pendidikan
merupakan hak setiap manusia karena pendidikan memiliki peranan yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup dan masa depan seseorang. Tanpa
pendidikan, seseorang akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak
berkualitas, dia akan tumbuh menjadi seseorang yang tidak mengenal
aturan, seenaknya sendiri, malas dan cenderung memiliki mental yang
lemah, tidak memiliki daya juang positif yang akhirnya akan membuat arah
hidupnya tidak jelas, tidak terkendali dan dapat terjerumus ke hal-hal
negatif, seperti narkoba dan minuman keras yang menyebabkan si pemakai
menjadi kecanduan, sehingga apapun caranya akan ditempuh demi
mendapatkan narkoba dan minuman keras tersebut. Untuk mendapatkan
narkoba dan minuman keras tersebut tentu saja tidak gratis, ada harga
yang harus dibayar. Saat pecandu tersebut mulai kehabisan uang untuk
membeli narkoba minuman keras, berbagai cara ditempuhnya untuk
memperoleh uang guna membeli narkoba dan minuman, mulai dari menjual
barang-barang yang ada di rumah sampai habis dan akhirnya melakukan
tindak kejahatan mulai dari mencuri hingga merampok. Tanpa pendidikan,
manusia akan sangat mudah dipengaruhi dan dimanfaatkan oleh pihak
tertentu yang ingin mencari keuntungan pribadi, mereka sangat mudah
menurut perintah dari para provokator yang hendak menghancurkan
bangsanya seperti yang marak terjadi sekarang ini adalah terorisme yang
banyak melibatkan anak-anak muda karena mereka sangat mudah diprovokasi
dan dicuci otaknya. Selain itu, tanpa pendidikan manusia akan sangat
kesulitan memperoleh pekerjaan karena tidak memiliki keahlian apapun
yang menjadi tuntutan setiap instansi dalam memperoleh pekerjaan.
Menjadi
bangsa yang maju dan berkembang adalah impian setiap negara di dunia.
Maju dan tidaknya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor
pendidikan. Dengan pendidikan yang matang, suatu bangsa akan memiliki
sumber daya manusia yang berkualitas dan tidak mudah diperbudak oleh
pihak lain. Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi bangsa yang ingin
maju dan berkembang. Peningkatan mutu pendidikan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan suatu bangsa. Pendidikan kita peroleh di
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
- Lingkungan Keluarga
Pendidikan
anak yang paling adalah pendidikan dalam keluarga. Pendidikan keluarga
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan karakter anak
dan menjadi kunci utama dalam membentuk pribadi anak menjadi baik.
Seorang anak yang dididik oleh orang tuanya dengan penuh kasih sayang
akan merasa dihargai dan dibutuhkan, ia pun akan menyayangi keluarganya
sehingga akan tercipta kondisi yang saling menghargai dan saling
membantu. Kondisi tersebut sangat mendukung perkembangan anak karena
orang tualah yang berperan utama dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak. Di dalam keluarga yang penuh rasa kasih sayang, menjadikan harga
diri anak dapat berkembang karena ia merasa dihargai, dicintai, dan
diterima sebagai manusia. Dengan kita dihargai dan dihormati, maka kita
juga dapat menghargai orang lain. Keluarga yang menerapkan pendidikan
keluarga dapat menghasilkan anak yang memiliki kepribadian baik. Oleh
karena itu, pendidikan dalam keluarga harus menjadi dasar yang kuat
dalam membangun kepribadian seorang anak.
- Lingkungan Sekolah
Lingkungan
sekolah merupakan pendidikan kedua setelah keluarga. Guru menjadi media
pendidik dan sumber informasi bagi anak didik dalam memberikan ilmu
pengetahuan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Guru berperan
memberikan bantuan, motivasi, dan tugas kepada anak untuk melatih
kedisiplinan agar anak memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugasnya. Di lingkungan sekolah lebih menekankan pengajaran tentang
kedisiplinan, tanggung jawab, dan ketaatan terhadap aturan-aturan yang
berlaku serta norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat sehingga
anak dapat menempatkan diri dimanapun dia berada dan bagaimana bersikap
yang baik, sopan, dan santun kepada siapapun terlebih kepada orang yang
lebih tua.
- Lingkungan Masyarakat
Lingkungan
masyarakat juga memiliki peran penting bagi perkembangan anak didik,
karena lingkungan masyarakat dapat memberikan gambaran bagaimana hidup
bermasyarakat. Anak didik berinteraksi secara langsung dengan
masyarakat, sehingga masyarakat dapat menilai anak tersebut apakah dia
terdidik atau tidak terdidik.
Dengan pendidikan, dalam diri anak
tertanam pengetahuan yang membuat dia bisa menemukan hal-hal baru yang
belum pernah ada sebelumnya sehingga dapat memajukan diri sendiri dan
dapat dimanfaatkan dengan bijaksana. Selain itu, pendidikan juga dapat
menanamkan hal-hal positif sejak dini terhadap anak didik. Melihat
kondisi saat ini, anak didik sebagai generasi muda penerus bangsa
diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan agar tidak ketinggalan
dengan bangsa-bangsa lain serta agar tidak mudah diperbudak dan
dimanfaatkan oleh pihak lain.
Akan tetapi, hanya berpendidikan
saja tidak cukup untuk membangun sebuah pribadi yang berkualitas.
Manusia yang berpendidikan tinggi dengan IQ jenius saja tidak menjamin
kemajuan bangsanya jika tidak memiliki karakter yang baik, bahkan
mungkin saja malah digunakan untuk menghancurkan bangsanya demi
keuntungan pribadi. Tanpa membangun pendidikan karakter, seseorang akan
tumbuh menjadi seseorang yang mungkin saja pandai, tetapi miskin
spiritual dan emosional. Proses pendidikan tanpa disertai pembangunan
karakter, hanya sekedar menjadi sarana pelatihan dan asah otak,
sedangkan tingkah laku dan moral terabaikan. Pendidikan pada dasarnya
bertujuan membantu manusia menjadi cerdas dan pandai serta menjadi
manusia yang baik dan bijak. Untuk menjadikan manusia cerdas dan pintar
bukanlah hal yang sulit dilakukan, tetapi untuk menjadikan seseorang
agar menjadi orang baik dan bijak itu bukan hal yang mudah dilakukan,
bahkan dapat dikatakan sangat sulit.
Kualitas moral generasi muda
saat ini boleh dikatakan menurun, oleh karena itulah perlu
diselenggarakan pendidikan karakter yang meliputi pendidikan moral,
pendidikan nilai-nilai kehidupan, religius, dan budi pekerti di setiap
institusi pendidikan. Karakter merupakan pola perilaku yang bersifat
individual. Menurut Williams & Schnaps (1999), makna dari pendidikan
karakter adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh para anggota
sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan
masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar memiliki sifat
peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.
Menurut Lickona, ada tujuh alasan bahwa pendidikan karakter harus disampaikan yaitu:
- cara terbaik untuk menjamin anak didik memiliki kepribadian baik dalam hidupnya
- cara untuk meningkatkan prestasi akademik
- sebagian anak didik tidak dapat membentuk karakter yang kuat di tempat lain
- mempersiapkan anak didik untuk menghormati orang lain dan hidup di masyarakat
- berawal dari permasalahan moral-sosial seperti kekerasan, pelanggaran seksual, ketidaksopanan, ketidakjujuran, dan etos kerja yang rendah
- persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di tempat kerja
- mengajarkan nilai-nilai budaya
Pendidikan
karakter yang diberikan kepada siswa sebagai generasi penerus bangsa
mengarah kepada rasa hormat, tanggung jawab, jujur, peduli, adil, dan
taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, pendidikan karakter
bertujuan membentuk bangsa yang bermoral, berakhlak mulia, berjiwa
patriot, tangguh dan kompetitif yang didasarkan oleh iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan karakter didasarkan pada enam nilai etis yang disebut dengan Enam Pilar Pendidikan Karakter, yaitu:
- Kepercayaan
Anak
didik harus mampu jujur, membangun reputasi yang baik, tidak mencuri,
memiliki keberanian untuk melakukan tindakan yang benar, dan patuh.
2. Respek
Mau menghargai orang lain, toleransi terhadap sesama, memiliki sopan santun dimanapun berada.
3. Tanggung jawab
Anak
didik harus berani bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan,
berpikir sebelum bertindak tentang konsekuensi atas tindakannya, dan
disiplin.
4. Keadilan
Berani memberikan pembelaan kepada
yang benar, berpikiran terbuka dan tidak asal menyalahkan orang lain,
bermain sesuai aturan, mau berbagi dan tidak mengambil keuntungan dari
orang lain.
5. Peduli
Membantu orang yang membutuhkan, menunjukkan sikap peduli, memaafkan orang lain.
6.Kewarganegaraan
Menjadi
warga negara yang taat terhadap peraturan dan hukum, melindungi
lingkungan hidup, melibatkan diri dalam kegiatan masyarakat serta mau
dan mampu bekerjasama.
Pada pilar keenam, disebutkan bahwa kita
harus melindungi lingkungan hidup sehingga perlu juga dikenalkan
pendidikan lingkungan hidup di kalangan masyarakat karena pelestarian
lingkungan adalah tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena
itu, diperlukan pengetahuan dasar demi peningkatan kesadaran masyarakat
berperan aktif dalam melestarikan lingkungan hidup. Jika sebuah bangsa
telah memiliki keenam pilar tersebut, dapat dipercaya, jujur, tidak
mencuri, dapat menghargai orang lain, mampu bersikap sopan, mau
bertanggung jawab atas tindakannya, tidak sembarangan menyalahkan orang
lain, tidak mengambil keuntungan dari orang lain, peduli terhadap
sesama, membantu orang yang membutuhkan, menjadi warga negara yang baik,
bisa bekerjasama dengan orang lain, menaati aturan dan hukum, maka akan
terwujud suatu bangsa yang maju dan berkembang serta aman, tentram,
damai sejahtera dan niscaya korupsi dan terorisme dapat diberantas.
Ada 18 pendidikan karakter
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. (Kemdikbud/Gs)
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. (Kemdikbud/Gs)
semakin lah engkau banyak berkarya "Santri"
BalasHapusmemang santri indonesia lebih baik
BalasHapusfbola.tv, youtube - Videodl.cc
BalasHapusvideo gaming,videos,videos,sports · slots,golf,fans,free to play free · download youtube videos slots,golf,flipkart,play slots,golf